Monday, March 9, 2020

Korona dan DBD dimata warga dunia maya +62
Ilustrasi Korona & DBD @papaaiz
Google Search adalah salah satu  mesin pencari  informasi di dunia internet. Selain google search ada beberapa mesin pencari yang dipakai oleh para musafir dunia maya seperti Bing, Yandex, DuckduckGo, dll. Dikarenakan saya salah satu penggemar Google karena  memiliki fitur-fitur yang canggih, salah satunya adalah fitur google trends. Maka saya akan menggunakan google sebagai sumber informasi riset antusiasme warga +62 di dunia maya dengan menggunakan alat google trends. Tentunya sasaran tembak saya sama seperti nama judul tulisan saya kali ini yakni tentang Korona dan DBD. 
Fitur google trends itu sendiri adalah grafik statistik pencarian web yang menampilkan kepopularitasan sebuah topik pada kurun waktu tertentu.  Dibulan Maret  tahun 2020 ini, dunia khususnya Indonesia dihebohkan dengan kasus Korona, selain kasus Covid19 ada wabah demam berdarah yang terjadi di NTT.

statistik pencarian informasi di Google Trends
Lantas bagaimana para cucu-cucunya “Mbah Google” meletakan prioritas rasa ingin tahu mereka terhadap dua trending topik? Corona atau DBD? Ternyata berdasarkan tracking Google Trends, Virus Korona hanya butuh waktu 1 bulan setengah  melakukan tackle down perhatian para cucu mbah Google terhadap DBD.99 % pencarian   “Korona” tercatat berhasil disentuh dan berbanding terbalik dengan DBD sendiri yang harus puas di angka 1% pencarian.


Trending Pencarian Tentang Virus Korona
 Lantas trending informasi apa saja yang dibutuhkan oleh para peselancar dunia maya itu sendiri? Trending topik pencarian informasi untuk Korona saat ini adalah “Apa itu virus Korona?” lho..Kemana aja selama ini mas bro? Untuk DB sendiri  trending topiknya  adalah “Masa inkubasi demam berdarah” nah..lebih ilmiah sih menurut saya,
Dengan demikian sudah pasti bahwa hingga saat ini kurang lebih  64,8 % pusat perhatian masyarakat dunia maya +62 atau setara dengan 171 Juta jiwa warga Indonesia (APJII, 2018) sedang menitikberatkan perhatian mereka kepada Korona Virus.yang sumber penyebarannya teridentifikasi berasal dari Wuhan-China.

Dibutuhkan peran serta dari pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya untuk tidak pernah berhenti melakukan sosialisasi tentang  Apa dan Bagaimana Virus Korona bisa menyebar? Dengan demikian kita bisa meminimalisir potensi penyebaran Hoax atau ketakutan yang berlebihan tentang virus Korona.  Mengawal aksi nyata pemerintah pusat/pemerintah setempat untuk mengatasi kedua wabah tersebut. Apalagi  DB sendiri  termasuk dalam 5  penyakit endemis di wilayah-wilayah bagian timur Indonesia.